Penentuan Hilal Bulan Ramadhan dan Syawwal

Sebentar lagi insya Allah lebaran. Tapi kapan lebarannya? Kapan shalat ‘ied dilaksanakan? Jawabnya pasti: tanggal 1 Syawwal.

Nah, 1 Syawwal itu jatuh pada hari apa, ini yang sering menjadi polemik meski gak sampai tumpah darah. Aku nemu sebuah ulasan di majalah salafy lama, tapi sudah aku sisipin tulisanku sendiri. Covernya ledheh… gak jelas edisi kapan. Tapi ilmunya mantap buat pegangan bro sis para biker yang sering di jalan.

Oiya, aku sertakan sebagian jepretan pas ikut ru’yatul hilal di bukit area makam syeh Bela Belu, Parangtritis tahun lalu. Kebetulan aku dapat colekan dari seorang teman di Yogya yang sesudah acara ru’yah ngajak buka bersama di rumahnya yang lebih mirip dealer mobil mewah itu.

1.    Cara Menentukan Waktu Ibadah Puasa dan Iedul Fithri

penampakan bukit syeh Bela Belu dari seberang jalan

penampakan bukit syeh Bela Belu dari seberang jalan

Awal puasa ditentukan dengan tiga cara:

  1. Ru’yah hilal (melihat bulan sabit).
  2. Persaksian atau kabar tentang ru’yah hilal.
  3. Menyempurnakan bilangan hari bulan Sya’ban.

Tiga hal ini diambil dari hadits-hadits dibawah ini :

  1. Hadits dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah karena melihatnya (hilal bulan Syawal). Jika kalian terhalang awan, maka sempurnakanlah Sya’ban tiga puluh hari.” (HSR. Bukhari 4/106, dan Muslim 1081) Baca lebih lanjut